“Semangat Modal Kita!” begitu slogan yang kental dari Tomy Peden Tangkalembang. Peden baru saja terpilih sebagai Sekjen Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI-KPBI) dalam kongres ke-V pada 1-3 Februari 2019 di Cibodas, Jawa Barat. Dari sekian banyak kawan kader terbaik, ia merupakan yang terbaik bagi saya pribadi. Bagaimana tidak, selama 20 tahun atau sudah lebih dari separuh usianya saat ini ia abdikan diri untuk membangun organisasi perjuangan.a
Dan yang lebih hebatnya lagi selama dua dasawarsa tersebut beliau menjalankan tugas organisasi sebagai bagian penting dari perluasan organisasi. Artinya, setengah hidupnya lebih banyak berada di penugasan di luar daerah dibandingkan menetap di rumah bersama keluarganya.
Selama 20 tahun itu pula beliau membangun dan memperluas organisasi yang ditekuninya baik sejak di organisasi mahasiswa Serikat Mahasiswa Indonesia maupun organisasi buruh saat ini yakni Federasi Perjuangan Buruh Indonesia. Ia punya banyak catatan sejarah bagaimana meluaskan organisasi yang baru dibangun di setiap wilayah-wilayah yang dimasukinya. Alhasil, mayoritas pembangunan organisasi selama ini merupakan hasil kerja keras beliau.
Pengorbanan yang ia lakukan tentu tak dapat diukur dengan apapun. Meninggalkan keluarga, kenyamanan, dan kemapanan, beliau lakukan dengan tidak pernah berkeluh kesah. Semua dijalani dengan semangat yang membara dan mental yang membaja. Penugasan ke daerah selama berbulan-bulan, bertahun-tahun dijalani dengan riang gembira dengan satu tujuan yakni meluasnya kekuatan gerakan buruh di Indonesia.
Kita coba sebut saja daerah yang pernah menjadi wilayah pembangunannya sejak mahasiswa hingga saat ini menjadi pejuang kelas buruh. Ada Sumatera Utara, Lampung, Lombok, hingga Sulawesi Utara. Di wilayah yang fasilitas masih sangat tidak memadai, semangat beliau tidak lah pernah kendur. Di sisi lain beliau juga merupakan kader yang sangat militan ketika sedang melakukan unjuk rasa. Dengan solidaritas yang tinggi yang dimiliki oleh dirinya, beliau pernah ditangkap aparat kepolisian dalam suatu aksi demonstrasi dikarenakan aksinya yang ingin membebaskan kawannya yang mau ditangkap oleh aparat. Kawannya pun berhasil lolos namun nasib berkata lain, beliau justru menjadi orang yang ditangkap dan menjadi sasaran bertubi-tubi oleh aparat.
Kita butuh banyak kawan seperti beliau. Seorang kader yang memilih jalan perjuangan dengan totalitas dan komitmen tinggi. Melakukan banyak pengorbanan pribadi demi keyakinan yang dipegangnya. Dan satu lagi kelebihannya ialah supel dalam pergaulan. Beliau diterima oleh banyak kelompok yang mungkin saja saling bertentangan. Tapi beliau menegasikan semua masalah itu. Baginya perkawanan adalah prinsip yang harus dijunjung tinggi.
Penulis: Badai Selatan