Suara Kami, Klas Pekerja
Kami bangun pagi-pagi
Menghabiskan hari menjadi buruh
Demi sesuap nasi
Demi nafkahi anak istri
Kami pulang petang
Untuk lunasi hutang demi hutang
Dan tagihan yg selalu membayang
Harga sembako makin mahal sekarang
Tiap hujan kami kebingungan
Atap rumah kami bocor tak karuan
Perut belum terisi makan
Anak kami sudah menagih uang jajan
Hidup di kota tak seindah sinetron di televisi
Yang keinginannya selalu terpenuhi
Lebih sering makan hati
Karena PHK terus membayangi
Pamor mereka jauh lebih berharga
Daripada keringat kami sebagai klas pekerja
Mereka berkuasa dengan hidup bergelimang harta
Sedangkan kami, hanya menjual tenaga dengan upah murah
Banyak cerita
Tentang balada kami sebagai klas pekerja
Di setiap daerah
Kami hanya menerima sumpah serapah
Crew Awak mobil tangki pertamina
Menghadapi PHK
Sopir-sopir Transportasi yang ada
upah borongan tak seberapa
Lantas bagaimana kami hidup sejahterah
Sedangkan pemerintah terus mendengungkan kerja, kerja, kerja
Tanpa ada sama sekali jaminan upah layak
dan lapangan kerja
Ini suara kami klas pekerja
Pilihan kami hanya melawan saja
Daripada diam tertindas penguasa
Kami klas pekerja
Yakin, bahwa melawan penindasan adalah tugas mulia
Kami klas pekerja
Tidak akan pernah tunduk pada kuasa modal
Kami, klas pekerja
Harus punya satu tindakan dan suara
Satu komando dan panji-panji merah
Berjuang demi kehidupan sejahtera
Kami, klas pekerja
Yakin, lusa, esok pasti songsong kemenagan bersama
Surabaya, 31 Mei 2017.
Puisi ini sebagai bentuk solidaritas untuk kawan-kawan FBTPI yang lagi berlawan.
oleh
Pena Juang