Buruh.co, Jakarta – Warga di sekitar perusahaan percetakan PT Setia Usaha menyatakan dukungan pada pemogokan buruh. Sejumlah warga bergabung dengan para buruh dan tampak turut duduk-duduk di depan perusahan yang berlokasi di Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Salah satu warga, Agus, mengatakan penduduk sekitar perusahaan merasa kesal dengan perusahaan yang memasok label untuk merek Frisian flag, kecap ABC, dan Sirup Marjan. “PT SU tak pernah memberikan kompaensasi pada warga sekitar seperti saat banjir dan saya meminta kepada pihak perusahaan agar menyelesaikan persoalan tersebut agar aksi tersebut tidak mengganggu aktivitas warga,” ujarnya.
Sejumlah warga juga saat ini bekerja di PT Setia Usaha. Mereka, seperti halnya buruh lainnya, mendapatkan perlakuan PHK semena-mena. Padahal, mereka tengah memperjuangkan hak-hak yang sudah diatur oleh hukum ketenagakerjaan seperti hak untuk mendapatkan upah minimum dan kepastian kerja.
Setelah lima hari diduduki, pihak aparat keamanan menambah jumlah pasukan. Di hari ke empat aparat keamanan menambah jumlah menjadi lebih kurang 1 kompi. “Padahal kami hanya menuntut hak-hak kami sebagai pekerja, tetapi selalu di hadap kan dengan aparat keamanan,” Kata Ketua SBAI FBTPI Salman pada Kamis, 12 April 2018.
Para pekerja tampak kompak sehingga perusahaan tidak dapat menjalankan mesin-mesinnya. Para buruh menduga perusahaan mengalihkan pekerjaan ke percetakan lain yang ada di wilayah Jakarta dan Tanggerang. “Saya akan terus mengupayakan hak-hakpekerja agar di penuhi mulai jalur litigasi maupun non litigasi, jika pengusaha masih tetap angkuh, maka aksi masa akan kami turunkan dengan jumlah yang lebih besar,” tekan Salman. Massa akan berasal bukan hanya dari lintas federasi,dan konfederasi, tetapi juga dari sektor rakyat lain.
