Tuntut Perbaikan BUMN, Zombi Pertamina Mulai Long March dari Pusat Kota Bandung


Buruh.co, Jakarta – Buruh Awak Mobil Tangki (AMT) Pertamina memulai long march zombi melalui pusat kota Bandung, Jawa Barat pada Jumat, 13 Oktober 2017. Para buruh memulai aksi dari Gedung Sate mulai pukul 14.00. Para buruh menuntut penghapusan sistem kontrak/outsourcing di perusahaan pelat merah itu dan membatalkan PHK massif ilegal yang berdampak 1.095 buruh di 9 depot Pertamina.
Para buruh AMT berdatangan setelah sebelumnya melakukan aksi di kantor Pertamina, Bandung. Mereka menggunakan kostum zombi untuk menyimbolkan matinya hukum perburuhan.
Aksi dibuka dengan orasi politik dari Sekretaris Jendral Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) Damar Panca Mulya. Dalam orasinya, ia menekankan aksi ini merupakan bentuk tuntutan agar negara membenahi BUMN. “Pertamina perusahaan negara dengan untung lebih Rp 6 triliun. Kenapa buruhnya tidak sejahtera?” ungkapnya.

Sekitar 100 massa aksi, termasuk 50 peserta aksi, baru mulai berangkat dari pusat pemerintahan kota bandung itu pada pukul 15.30. Aksi dimulai setelah ada kesepakatan dengan pihak polresta Bandung. “Perundingan berlangsung a lot karena polisi mengarahkan rute melalui jalur di luar rencana aksi semula,” kata Damar, yang juga menjadi tim perunding.
Namun, tim perunding akhirnya berhasil meyakinkan pihak kepolisian. “Rute long march melalui pusat kota adalah salah satu bentuk untuk mendapatkan simpati pada masyarakat karena kasus AMT sudah mentok melalui berbagai institusi,” imbuhnya.
Setelah berangkat dari Gedung Sate, para buruh berangkat menuju Jakarta melalui jalan Asia-Afrika dan Braga menuju alun-alun kota Bandung. Di alun-alun, AMT melakukan istirahat sebelum berjalan ke alun-alun Cimahi.
Di sepanjang jalan, buruh membagikan selebaran kepada rakyat untuk menjelaskan persoalan PHK massal di Pertamina Patra Niaga dan PT.Elnusa Petrofin.
Sebanyak 50 buruh Pertamina Patra Niaga dan PT.Elnusa Petrofin melakukan aksi zombie long march mulai 13 Oktober 2017. Mereka berjalan melalui rute Cimahi, Purwakarta, Karawang, dan Bekasi. Selain melawan PHK, buruh menggugat sistem kontrak dan outsourcing di perusahaan-perusahaan BUMN lainnya. Para buruh meuntut negara membenahi pengelolaan BUMN agar menyejahterakan rakyat.
Para kelompok yang turut melepas dan berjalan bersama para buruh AMT di Bandung berasal dari berbagai kalangan. Di antaranya berasal dari KASBI, Serikat Pekerja Bank Permata, KSN, Kolektifa, LBH Bandung, dan Komunitas Pelajar Bandung.