Tripartit Buruh dan Manajemen di Anak Perusahaan Asia Agri Kembali Buntu


Buruh.co, Jakarta – Perundingan tripartit antara buruh dengan manajemen di PT Asianagro Agung Jaya (AAJ) kembali gagal. Perundingan tripartit kedua pada 22 Maret 2018 di Suku Dinas Tenaga Kerja Jakarta Utara ini merupakan tindak lanjut persoalan outsourcing di PT AAJ yang tengah dirumahkan dan terindikasi kuat menuju PHK. Padahal, para buruh tersebut seharusnya berstatus karyawan tetap karena bekerja di inti produksi.
Dalam perundingan, Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI-KPBI) meminta para buruh outsourcing kembali bekerja di PT AAJ. “Pihak pekerja bertetapan pada sikapnya untuk menuntut PT AAJ mengangkat para pekerja outsourcing PT SMS,” sebut risalah perundingan. Buruh beranggapan outsourcing tidak sah.
Namun, perusahaan alih daya PT SMS, meski bersedia mempekerjakan kembali, enggan menempatkan mereka di PT AAJ. Sementara, pihak manajemen mengaku akan kembali mempelajari kasus tersebut. “Pihak manajemen akan mempelajari kembali aturan yang berlaku,” ungkap pendapat pengusaha seperti di risalah.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Advokasi Serikat Buruh Aneka Industri FBTPI , Asen Mulya mengaku akan memperkuat alat-alat bukti dalam perundingan selanjutnya. “Untuk tripartit ke tiga akan menyiapkan data-data pendukung laennya,” pungkasnya selesai mediasi.
Sebanya 26 orang buruh outsourcing di PT AAJ, anggota Asian Agri Group selama ini bekerja tanpa kepastian. “Terkadang yg membuat kecewa saya bertahun-tahun ora (tidak) ada pkwt (kontrak) ketika saya mengadu ke serikat SBAI FBTPI AAJ baru mulai ada pkwt itu juga ora jelas ungkap,” ungkap salah satu pekerja oursourcing, Karno. Ia sendiri sudah bekerja sekitar 5 tahun.
Sembari menunggu perundingan pada 6 April, sebanyak 26 buruh outsourcing akan tetap mengadakan duduk-duduk sembari ngopi di depan PT AAJ. Duduk-duduk itu juga dihadiri oleh buruh PT AAJ dan berbagai buruh dari pabrik lainnya. Para buruh juga terbuka jika ada kawan hendak hadir bersolidaritas.
PT AAJ merupakan anak dari Asian Agri Group yang bergerak di bidang pengolahan minyak. Asian Agri Group adalah perusahaan yang dibangun orang terkaya ke-30 di Indonesia, Sukanto Tanoto. Majalah Forbes mencatat Sukanto Tanoto memiliki kekayaan $1,1 miliar
(Reporter – Marulloh FBTPI)