Perjuangan Kita

Tolak Pabrik Semen Rembang, Buruh Ini Ikut Cor Kaki

Herman mengecor kaki di depan istana.

Buruh.co, Jakarta – Gerakan buruh senantiasa menyatakan dukungan pada perjuangan petani Kendeng menolak pengoperasian pabrik PT.Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah. Seorang pegiat serikat buruh, Herman, bahkan menyatakan dukungan dengan mengecor kakinya di depan Istana pada Kamis 23 Maret 2017.

Anggota Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI-KPBI) itu tergabung bersama 15 orang lain dari Koalisi untuk Kendeng lestari mengecor kaki di depan Istana mendesak Presiden Joko Widodo menegakan keputusan Mahkamah Agung. MA sebelumnya sudah membatalkan izin pembangunan PT.Semen Indonesia. “ Karena saya melihat ketulusan kawan-kawan Kendeng untuk melakukan perjuangan melawan pabrik semen pada akhirnya ada yang meninggal,” kata Herman pada Kamis, 23 Maret 2017.

Sebanyak 50 petani Kendeng melakukan aksi cor kaki sebelumnya di depan Istana mendesak pemerintah untuk tunduk pada hukum. Herman mewakili FPBI-Mereka berpendapat pengoperasian pabrik semen akan merusak lingkungan. Sebanyak 600 ribu juga dari 14 kecamatan bakal terkenda dampak langsung kesulitan air karena pabrik itu. Salah satu Kartini Kendeng, Patmi, meninggal dunia pada Selasa (21/3). Ia meninggal dini hari karena penyakit jantung.

 

Ajak Buruh Turun Bersolidaritas

Herman mengajak kaum buruh untuk terus menyerukan solidaritas pada petani Kendeng. Menurutnya, perjuangan buruh erat kaitannya dengan perlawanan petani untuk melestarikan pegunungan Kendeng. “Ketika sumber air mati maka petani tidak bisa lagi bertani karena lahannya akan kekurangan air. Hal ini yang kemudian mbuat petani meninggalkan alat produksi (sawah) dan beralih menjadi buruh,” papar Herman.

Ketika lapangan kerja tidak mampu lagi menampung para petani, sistem kontrak, outsourcing, dan upah murah akan semakin langgeng. “sebab butuh tak mempunyai daya tawar yang kuat karena memang jumlah tenaga kerja dan lapangan pekerajaan jauh tak sebanding,” jelas pria berkaos merah tersebut.

Sebelumnya, Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI) dan Kofederasi KASBI menurunkan aksi solidaritas untuk membantu para petani Kendeng. FBTPI bahkan mempersilahkan satu perwakilan petani Kendeng untuk berorasi menggalang dukungan penolakan pabrik semen di hadapan sekitar 2 ribu buruh dalam rapat akbar Minggu, 18 Maret 2017.

 

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button