Tenaga Bongkar Muat Rapatkan Barisan dalam Gerakan Buruh FBTPI

Deklarasi STKBM ke FBTPI

Buruh.co, Jakarta – Buruh di sektor transportasi dan pelabuhan semakin meneguhkan persatuan. Serikat Tenaga Kerja Bongkar Muat (STKBM) mendeklarasikan diri sebagai anggota Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI-KPBI). FBTPI juga berafiliasi dengan

Deklarasi itu berlangsung pada Selasa, 27 Agustus 2019, di Jakarta Utara. Dalam acara tersebut, hadir perwakilan anggota STKBM dari sejumlah provinsi di Indonesia, FBTPI, ITF, dan Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia. ITF dan KPBI merupakan afiliasi dari FBTPI.

Bacaan Lainnya

Acara dimulai dengan pemutaran film tentang lika-liku kerja buruh bongkar muat. Film ini mengangkat kondisi kerja dan kehidupan para pekerja yang berperan penting di sektor logistik Indonesia.

Ketua Umum STKMB Nurtakim mengatakan keputusan berafilasi tersebut merupakan hasil mufakat anggota. “Berangkat dari kita rapat kerja yang diselenggarakan bulan kemaren, menemui kesepakatan kita akan bergabung dengan FBTPI, dan akhirnya hari ini kita melakukan deklarasi,” ujarnya pada acara deklarasi. Setelah deklarasi, STKBM dan FBTPI akan bersama-sama melakukan penyelarasan organisasi.

Anggota STKBM Rosadi berharap afiliasi ini akan meningkatkan kesadaran pekerja bongkar muat untuk bergerak memperjuangkan hak-haknya. “Mudah-mudahan buat ke depannya banyak perubahan dan pemahaman tentang hak pekerja, kita masih belum tahu  tentang aksi-aksi,” ungkapnya. Meningkatkan kesadaran anggota merupakan tantangan tersendiri.

Meningkatnya Tren Persatuan Gerakan 

Ketua Umum FBTPI Abdul Rosid menyampaikan rasa terima kasih kepada STKBM yang mempercayakan afiliasi pada FBTPI. Menurutnya, persatuan itu meningkatkan rasa kepercayaan diri baik di FBTPI maupun di STKBM. “Kita harus bergotong royong bila kawan- kawan disakiti itu adalah sakit kita semua,” ungkapnya

Ketua umum KPBI Ilhamsyah berharap afiliasi ini akan meningkatkan tren penyatuan gerakan buruh. “Afiliasi ini suatu hal yang membahagiakan ditengah situasi gerakan saat ini yang kerap dirundung perpecahan,” ujarnya.

Orang yang aktif di gerakan buruh sejak sebelum reformasi itu mengisahkan sudah cukup lama mengenal kawan-kawan dari STKBM. Bahkan, STKBM memiliki peran dalam sejarah. “Dulu saat reformasi salah satu anggotanya adalah SBTPI, pernah ada satu sejarah besar di Tanjung Priok -Jakarta utara, pada tahun 2000(Duaribu) pernah terjadi pemogokan di Tanjung Priok, itu tak lepas dari peran kawan kawan STKBM,”  katanya.

Ilhamsyah menambahkan buruh transportasi dan bongkar muat memiliki alasan kuat untuk menyatukan perlawanan. Sebab, keduanya sama-sama dimiskinkan dan diperlakukan tidak adil. “Bagaimana kedepan kita bisa membangun konsolidasi dengan pelabuhan lainnya. Yakinlah bahwa kesejahteraan buruh Tanjung Priok bisa kita rebut,” serunya.

Perwakilan dari ITF Jagat Bandara menegaskan federasi tersebut akan senantiasa memberikan dukungan kepada kawan-kawan buruh STKBM untuk memperjuangkan hak-hak buruh. “Yang kita minta hanyalah derajat yang baik untuk buruh, kehidupan yang baik dan kesejahteraan untuk buruh,” ungkapnya.

Selain itu, Jagat juga mengingatkan agar kawan-kawan STKBM menjaga keselamatan kerja. Sebab, kerja bongkar muat beresiko. “Saat ada beberapa kapal kawan-kawan di minta untuk melepaskan tali dan ini tidak benar. Saya juga mengingatkan kepada kawan- kawan untuk memperhatikan K3 (kesehatan dan keselamatan kerja),” imbuhnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.