Dinamika Buruh

Serikat Buruh Perlu Menciptakan Kondisi Afirmatif Dorong Keaktifan Pekerja Perempuan

Buruh.co, Jakarta – Serikat buruh perlu membuat kebijakan-kebijakan afirmatif yang mendukung partisipasi anggota perempuan. Hal tersebut penting agar perempuan dapat mengambil peran dalam organisasi dan mendorong kesetaraan gender.

Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) menilai buruh perempuan kerap tidak dapat aktif di organisasi karena tidak adanya ruang yang nyaman dari organisasi. “Penting menyediakan ruang yang nyaman untuk perempuan,” kata Ketua Departemen Perempuan KPBI Dian Septi pada Rabu, 24 Januari 2019. Ia  menyebutkan perempuan kerap membawa anak ketika melakukan kegiatan organisasi. Maka, ruang nyaman itu di antaranya adalah kesepakatan untuk membatasi asap rokok ketika rapat. Dengan demikian, anak-anak tidak terganggu dengan kepulan asap tersebut.

Organisasi buruh perlu mencurahkan sumber daya untuk menyediakan pengasuh ketika para buruh yang menjadi ibu. itu melakukan kegiatan organisasi. “Buruh jadi bisa konsentrasi pada kegiatan organisasi,” ujarnya.

Tidak hanya itu, persoalan waktu rapat juga berpengaruh pada peran perempuan. Sebab, dalam tatanan patriarkis yang mendominasi, perempuan mendapatkan beban pekerjaan rumah, selain pabrik. Keaktifan di organisasi berpotensi menimbulkan masalah dengan pasangan. “Kalau kemalaman, selain pekerjaan rumah terbengkalai, juga menimbulkan konflik dengan keluarga (terutama suami), jadi rumit lagi harus negosiasi dll. Kalau melibatkan perempuan, mesti peka dengan hal-hal detil,” jelasnya.

Hal-hal tersebut ia sampaikan ketika kunjungan Departemen Perempuan KPBI ke federasi serikat anggota, Federasi Gabungan Solidaritas Perjuangan Buruh. Departemen perempuan juga telah menggelar kunjungan ke Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI) dan Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI), dan Federasi Serikat Buruh Kerakyatan (SERBUK).

Kunjungan-kunjungan tersebut bertujuan untuk menggeliatkan buruh perempuan agar berperan lebih aktif di organisasi. Dengan begitu, isu-isu kesetaraan gender dapat lebih mewarnai serikat buruh. Departemen perempuan juga mendorong pembentukan wadah pembentukan tim kerja di konfederasi yang beranggotakan perempuan-perempuan aktivis buruh federasi. “Menghidupkan perempuan di tiap-tiap federasi melalui diskusi bulanan, membentuk wadah perempuan, program utama, untuk memunculkan kekuatan perempuan KPBI baik kampanye dan konsolidasi internal,” paparnya.  

Selain itu, KPBI juga rutin menggelar diskusi mengenai isu-isu gender untuk menambah pengetahuan. Pada Minggu 27 Januari 2019, KPBI mengundang perwakilan Komnas Perempuan Dela Feby utnuk membahas soal pelecehan seksual berbasis siber atau di dunia maya. Ke depannya, setelah peringatan Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day), KPBI akan menggelar konferensi untuk pembentukan wadah tersebut.  

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button