Semangat “SUMPAH PEMUDA” Serukan Persatuan Pemuda dan Rakyat Lawan Kebijakan Jokowi-JK

]
Momentum Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober mendatang merupakan hari bagi Kaum Muda untuk memperjuangkan kepentingan rakyat Indonesia. Komite Aksi Nasional Pemuda Mahasiswa Indonesia (KANPMI) yang terdiri dari elemen-elemen organisasi pergerakan memandang Sumpah Pemuda merupakan momentum untuk menyatukan gerakan pemuda dan gerakan rakyat untuk memperjuangkan kepentingan rakyat pada umumnya. Karena KANPMI menilai sepanjang pemerintahan Jokowi-Jk hingga memasuki masa akhir jabatannya, kebijakan pemerintah tidak pernah berpihak terhadap nasib rakyat Indonesia. Justru sebaliknya, kebijakan tersebut malah mencederai kepentingan rakyat Indonesia serta menciptakan kesenjangan yang stuktural. Hal ini kemudian diungkapkan dalam pertemuan akbar (KANPMI) di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum, (YLBH) Jakarta, pada Kamis, (25/10/2018).
Bire selaku Koordinator Lapangan (KORLAP) yang dipilih dari pertemuan akbar tersebut mengungkapkan, dibawah kepemimpinan Jokowi-Jk Indonesia berada pada ambang keterpurukan, karena telah dikuasai oleh pasar bebas. Hal ini ditandai dengan Indonesia menjadi tuan rumah agenda pertemuan International Monetary Fund (IMF)-Bank Dunia yang berlangsung pada 8-14 Oktober lalu. Pertemuan tersebut representasi dari kepentingan International Corporation dan bukan kepentingan bagi masyarakat Indonesia,” Ucap Bire.
Di bawah kepemimpinan Jokowi-Jk pembangunan Indonesia dalam skala besar-besaran bukan menggunakan kekuatan fundamental ekonomi rakyat, melainkan yang menopang pembangun tersebut melalu hutang-piutang. Ditambah lagi rakyat Indonesia dihadapkan dengan kelesuan pertumbuhan ekonomi global yang hanya mencapai 3,7%, perang dagang internasioanal, melemahnya nilai tukar rupiah yang telah mencapai 14.885. Jadi tidak heran hal itu membuat kebutuhan pokok susah diakses oleh rakyat indonesia serta menjadi lebih lengkap persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Tidak hanya itu, jargon yang diteriakan pemerintah Indonesia tentang revolusi industri 4.0 tidak dapat menolong nasib kaum buruh Indonesia. Tetapi sebaliknya, jargon tersebut justru menghilangkan pekerjaan kaum buruh dipabrik, karena telah diganti dengan teknologi maju. Ditambah lagi dengan skema kebijakan pengupahan yang dimuat dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 78/2015. Tidak heran hal ini akan mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran serta upah yang tidak layak bagi kaum buruh Indonesia.
Selain itu, upaya pemerintahan Indonesia terus menerus membuka investasi bagi pemodal asing untuk mengeruk sumber daya alam sebesar-besarnya tanpa mempedulikan nasib rakyat Indonesia. Sehingga tidak heran upaya tersebut berbanding lurus dengan perampasan tanah terhadap petani-petani di Indonesia. Padahal selama ini rakyat terus menerus menjerit dengan biaya pendidikan semakin mahal dengan Undang-Undang (UU) No 12/2012, kesehatan yang susah diakses, subsidi rakyat terus dipangkas, pembungkaman ruang demokrasi semakin massif terhadap rakyat dan mahasiswa hingga seterusnya yang membuat rakyat Indonesia terbelenggu dan tertindas dinegerinya sendiri.
Pada momentum memperingati Sumpah Pemuda, KANPMI bersama masyarakat lainnya akan turun kejalan untuk berunjuk rasa didepan istana negara pada Senin (29/10/2018), Pukul 11:00 Pagi. Unjuk rasa tersebut sebagai bentuk keprihatinan terhadap nasib rakyat Indonesia. Dalam seruannya, komite aksi ini menghimbau terhadap gerakan mahasiswa dan pemuda untuk bersama-sama menyuarakan nasib rakyat Indonesia.
(Siaran Pers KANPMI soal Sumpah Pemuda, 29 Oktober 2018)