Buruh.co, Jakarta – Keputusan pemerintah untuk terus mengebut proyek infrastruktur dinilai mengorbankan buruh. Pagi ini, Minggu 4, Februari 2018, terjadi kecelakaan crane di proyek Kereta Api Jatinegara yang menewaskan empat buruh dan melukai satu buruh lainnya.
Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) menilai pemerintah tengah mengebut proyek infrastruktur untuk mendongkrak popularitas menjelang pemilihan umum 2019. “Secara politik penting bagi pemerintah untuk menjadikan proyek infrastruktur ini sebagai unjuk keberhasilan. Dampaknya? Keselamatan dan kesehatan kerja terabaikan. Buruh menjadi tumbal,” kata Ketua Departemen Pengembangan Organisasi KPBI Khamid Istakhori pada Minggu, 4 Februari 2018.
Untuk itu, ia mengusulkan pemerintah melakukan audit secara serius. Dengan begitu, pemerintah akan menemukan kesalahan sistemik dan tidak dengan mudah menyalahkan buruh. “Berkali-kali pemerintah menyatakan akan mengaduit K3 proyek-proyek infrastruktur. Tapi tidak pernah ada pengumuman terbuka hasil audit,” imbuhnya.
Sekretaris Jenderal Federasi SERBUK itu juga mengusulkan agar pemerintah mengusut pejabat di perusahaan yang bertanggungjawab atas kecelakaan di proyek infrastruktur yang terus berulang. “Harus ada preseden pejabat di perusahaan dipidanakan karena kelalainnya menyebabkan buruh di tempat kerja,” tegasnya.
Dalam tujuh bulan terakhir, terjadi 12 kecelakaan kerja proyek pembangunan infrastruktur pemerintah. Pemerintah Presiden Joko Widodo tengah menggenjot pembangunan infrastruktur. Dana infrastruktur melejit dari Rp 206 triliun pada APBN 2014 menjadi Rp 387 triliun pada 2017. Angka itu hampir empat kali lipat dari anggaran pemerintah untuk kesehatan yang hanya sebesar Rp 104 triliun.