Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (SP JICT) dan Federasi Pekerja Pelabuhan Indonesia diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dengan pekerja dari berbagai belahan dunia. Dalam satu kasus, kami diberikan satu skenario, sebuah tempat kerja yang pekerjanya terpecah belah. Ada outsourcing dan karyawan tetap. Apa yang harus kita lakukan? Pemikiran kolektif ini yang saya coba bagi:
1. SMASH THE DIVISION. Hancurkan sekat antar pekerja. Buat kelas pekerja paham tentang hak-hak dasar dan harga diri mereka sebagai unsur pentig perusahaan. Buat bersatu dan beraksi secara kolektif.
2. ACT ON UNION SPIRIT. Selalu bertindak atas nama semangat berserikat tulen. Manajemen selalu akan menebar ketalutan. Ubah KETAKUTAN tersebut menjadi KEMARAHAN PRODUKTIF. Yakinkan para anggota, perubahan sangat mungkin melalui proses dan PERENCANAAN, bangun URGENSI bahwa kita tidak bisa menunggu lebih lama tertindas, dan yakinkan KITA-lah yang mampu dan bisa membuat perubahan lebih baik.
3. BUILD ARMY OF WORKERS. Bangun pasukan pekerja. Identifikasi dan rekrut akar rumput yang punya ideologi dan jiwa pemimpin, perbanyak mereka, karena sejatinya lewat merekalah kita mampu menjangkau dan meyakinkan lebih banyak anggota.
4. KAMPANYE. Temukan isu yang bisa dirasakan LUAS dan DALAM, bisa DIMENANGKAN dan dapat membangun SERIKAT KUAT dan PEMIMPIN lebih banyak.
5. PLAN your winning. Rencanakan TUJUAN bersama yang kita ingin capai, identifikasi SIAPA yang bisa memutuskan dan setuju dengan isu kita dan gunakan taktik secara bijak (manajemen benci dengan perang panjang. Jadi jangan Gunakan kartu TRUF atau kartu sakti di awal).
Pada akhirnya: “Terkadang kita menang, terkadang kita dapat hikmah… tapi kita tidak pernah kalah kawan!”. Maju terus dan pantang surut!
Yakin kita punya kapasitas dan ideologi yang sama bahwa seluruh pekerja harus mendapat keadilan. Mari terus mengorganisir kekuatan, melawan dan menang bersama!
Laporan dari Deputi SP JICT Trade Union Suryansyah di Kolombo, 19 September 2019
#UNIONPOWER