Mengakibatkan Kematian, Serikat Pekerja Kampanyekan Pelarangan Penggunaan Asbestos

Subono, Mantan Buruh di pabrik Asbestos

Buruh.co, Jakarta – Serikat Buruh di berbagai belahan dunia sejak lama mengkampanyekan penggunaan bahan asbestos atau umum disebut asbes. Di Indonesia, salah satu serikat yang gencar mengkampanyekan pelarangan ini adalah Federasi Seriakt Buruh Kerakyatan (SERBUK-KPBI).

Pada peringatan Hari Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sedunia 2019, Federasi SERBUK bersama dalam aliansi yang mendesak pelarangan asbes di Indonesia, INA-BAN, mengkampanyekan pelarangan asbes dengan menghadirkan salah satu mantan pekerja asbestos, Subono.

Bacaan Lainnya

Subono bekerja selama 14 tahun di PT SICP, produsen bahan baku chrysotile yang diimpor dari Rusia, Brasil, dan Kazakhstan. “Saya menderita penyakit terkait asbes karena terpapar asbes chrysotile. Saya di sini mewakili teman-teman lain yang menjadi korban asbes di Indonesia dan di dunia,” ujarnya di sebuah hotel di bilangan Jakarta Pusat pada Kamis, 8 Mei 2019.

Di hadapan perwakilan Organisasi Perburuhan Dunia (International Labor Organization-ILO), Subono menceritakan bahwa ada lebih 200 ribu kematian akibat terpapar asbes setiap tahun. “Jutaan orang mati selama 20 tahun terakhir. Hampir setengah dari semua penyakit akibat kerja global disebabkan oleh asbes chrysotile tetapi masih belum ada tindakan pada bahan ini,” jelasnya.

Ia menjelaskan banyak buruh menderita penyakit akibat kerja karena asbes pada dasarnya berbahaya. Bahan ini terhirup dan terjebak di dalam tubuh. Terlebih, banyak buruh asebs bekerja tanpa Alat Perlindungan Diri. “Ini membuat saya dan teman-teman saya sering mengalami sakit, batuk, sesak napas, kelelahan. Pemeriksaan yang dilakukan perusahaan adalah rahasia,” ujarnya.

Setelah seminar, acara ditutup dengan konferensi pers. Turut hadir dalam seminar perwakilan dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.