Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia mengutuk keras penyerbuan pada kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia. KPBI menyerukan gerakan pro-demokrasi untuk tidak gentar akibat serangan itu dan mendesak pemerintah mengusut otak penyerangan.
Ratusan massa anti-demokrasi menyerbu kantor itu pada Minggu, 17 September 2017, dan melakukan tindakan kekerasan pada peserta panggung budaya “Asik Asik Aksi: Indonesia Darurat Demokrasi”. Kekerasan tersebut mengakibatkan kerusakan pada sejumlah fasilitas gedung dan berujung pada kerusuhan.
Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia melihat serangan tersebut sebagai sebuah upaya teror terhadap gerakan pendukung demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM). Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) merupakan benteng demokrasi dan HAM; tempat banyak kaum marjinal mencari dan melakukan pembelaan untuk melawan penindasan.
Sebagai sedikit contoh, LBH Jakarta bersama buruh melakukan perlawanan terhadap kesemena-menaan Kriminalisasi-pemidanaan yang gagal terhadap 23 buruh, 2 pengacara LBH Jakarta, dan 1 mahasiswa saat melawan politik upah murah PP78. Bagi petani Kendeng, YLBHI merupakan ruang perlawanan mempertahankan hak atas ruang hidup dengan melawan kesewenang-wenangan pabrik Semen Indonesia yang didukung pemerintah.
KPBI juga melihat kepolisian tidak serius dalam memberikan perlindungan terhadap para pegiat demokrasi di gedung YLBHI. Kepolisian memberi ruang bagi massa untuk terus melakukan intimidasi, seruan kekerasan, dan tindakan teror selama berjam-jam. Selain itu KPBI juga mengingatkan kepada rezim Jokowi-JK untuk tidak bertindak otoriter dalam menjalankan negara RI, sebab hal tersebut akan menciderai semangat Demokrasi yang dikehendaki rakyat pasca jatuhnya rezim militer orde baru.
Menyikapi hal tersebut, KPBI menyerukan pada para pegiat demokrasi dan HAM untuk tidak gentar terhadap teror kelompok fasis tersebut. Satu langkah mundur dan rasa takut dalam kegiatan membela demokrasi dan HAM akan memberikan ruang bagi kelompok brutal tersebut untuk terus mengkonsolidasikan kekuatan. Sebaliknya, KPBI mendorong gerakan-gerakan rakyat untuk terus berjuang membela demokrasi dan HAM.
Sebagai wujud nyata, KPBI mengajak para pegiat demokrasi untuk terus mendukung YLBHI dalam memperjuangkan demokrasi dan HAM. Dukungan terhadap YLBHI bersama cabang-cabangnya merupakan bukti bahwa serangan semena-mena itu gagal menumbuhkan rasa takut.
Atas pemaparan diatas maka, dengan ini KPBI menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Menuntut pemerintah untuk mengusut aktor intelektual yang menjadi otak pengepungan dan penyerangan. Sebab Serangan tersebut jelas terencana, sistematis, dan terstruktur. Ini tampak dalam pergerakan massa yang terorganisir. Maka, pemeriksaan dan penyelidikan terhadap kelompok-kelompok ormas fasis itu mesti merunut pada perancang penyerangan tersebut.
2. Meminta kepada Pemerintah untuk dapat memastikan tidak ada lagi serangan teror serupa. Sebab Membiarkan teror seperti yang terjadi pada Minggu lalu akan sama dengan tindakan mendukung pembungkaman terhadap kebebasan berekspresi dan kemerdekaan untuk menyampaikan aspirasi dan protes.
3. Menyerukan kepada seluruh gerakan rakyat untuk segera berkonsolidasi membangun PERSATUAN dan PERJUANGAN guna melawan segala macam bentuk penindasan yang dilakukan oleh kekuasan politik negara yang menyengsarakan rakyat.
4. Mendukung sepenuh-penuhnya perjuangan YLBHI-LBH sebagai benteng pertahanan Demokrasi Rakyat dan Hak Asasi Manusia.
Jakarta, 19-09-2017
Hormat Kami,
Ketua Umum KPBI
Ilhamsyah
Pernyataan Sikap, Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia, Selasa, 19 September 2017