KORUPSI BANTUAN SOSIAL PANDEMI, MEMBUAT BURUH MAKIN TERPURUK

Bukan kejadian pertama, Menteri sosial (Mensos) di negeri ini melakukan korupsi. Sebelum Juliari Peter Batubara, dua Mensos sebelumnya juga melakukan korupsi. Fakta ini menunjukkan betapa buruknya sistem birokrasi di Indonesia. Pengalaman sebelumnya tidak menjadi acuan untuk melakukan perbaikan birokrasi sistem pemerintahan.

Pada pelaksanaan paket bantuan sosial (bansos) sembako periode pertama, diduga Juliari menerima fee sebesar Rp12 miliar yang pembagiannya diberikan secara tunai oleh Matheus kepada Juliari melalui Adi dengan nilai sekitar Rp8,2 Miliar. Sementara untuk periode kedua pelaksanaan paket bansos sembako, terkumpul uang fee dari bulan Oktober-Desember 2020 sejumlah sekitar Rp8,8 miliar yang juga diduga akan dipergunakan untuk keperluan Juliari (cnnindonesia.com).

Bacaan Lainnya

Dalam kacamata buruh, pandemi covid-19 mengkondisikan buruh mengencangkan ikat pinggang, bertarung dengan peliknya situasi kerja, karena ancaman PHK, dirumahkan tanpa upah, menggelayuti kehidupan buruh.

Dalam kondisi yang tidak menentu tersebut, buruh harus mengurangi kualitas dan kuantitas pangan. Nutrisi tidak lagi menjadi perhatian, yang penting bisa makan. Hal ini disebabkan berkurangnya pendapatan dan bantuan sosial dari pemerintah yang tidak terdistribusi dengan baik.

Bantuan sosial yang kerap digembar-gemborkan oleh pemerintah –bahkan dengan tas khusus berdesain sedemikian rupa yang sempat mempengaruhi pendistribusian- belum terdistribusi dengan baik kepada warga negara yang berada dalam situasi sangat mendesak ini. Para buruh terpaksa berhutang selama pandemi, bahkan ada yang tidak pernah sama sekali mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah. Negara membiarkan buruh-buruh dan keluarganya terkunci di hunian sempitnya sembari menahan lapar atau tanpa nutrisi yang layak (Penelitian Marsinah FM dan Kobar – Kelompok Belajar Perburuhan Oktober 2020).

Bertepatan dengan hari Anti Korupsi Sedunia yang jatuh pada tanggal 9 Desember 2020 dan berbarengan dengan PILKADA yang dilakukan secara serentak di 309 kota/kabupaten di Indonesia, Korupsi hingga saat ini masih menjadi momok yang mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menurut Dian Septi Ketua Umum Federasi Serikat Buruh Persatuan Indonesia (FSBPI), korupsi adalah bentuk pengkhianatan terakhir terhadap kepercayaan publik yang dilakukan oleh para pejabat dan elit-elit politik yang berkuasa saat ini. Rakyat sudah sangat sering disuguhi oleh perilaku bejat para koruptor yang berasal dari gedung-gedung mewah itu. Maka menjadi wajar jika rakyat sudah tidak percaya lagi dengan pemerintah dan partai-partai politiknya yang hari ini sedang berebut kekuasaan di PILKADA.

Damar Panca Sekretaris Jenderal FSBPI menambahkan, serikat buruh harus mempunyai sikap yang tegas terhadap ancaman bahayanya korupsi. Karena tidak menutup kemungkinan tindakan korupsi juga terjadi di lingkaran birokrasi ketenagakerjaan,. Jika pemerintah tidak serius melakukan pemberantasan korupsi disetiap institusi atau lembaga negara itu sendiri, maka lagi-lagi buruh lah yang menjadi korbannya. “Berapa banyak kasus perburuhan yang berpotensi dikorupsi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab”.

Oleh karena itu, terkait ketimpangan sosial yang terjadi antara rakyat yang hidup dalam kubangan kemiskinan dan para birokrasi yang memakan uang negara dalam bentuk korupsi, sehingga menurunkan kesejahteraan rakyat, maka kami dari Dewan Pengurus Nasional Federasi Serikat Buruh Persatuan Indonesia (DPN FSBPI) menuntut kepada pemerintah untuk:

1. Mengusut tuntas segala bentuk korupsi dalam tubuh birokrasi, melakukan penghukuman yang setimpal kepada pelaku “koruptor”.

2. Melakukan transparansi penyaluran bantuan sosial dengan pengawasan yang memadai dan tepat sasaran.

3. Menyerukan kepada gerakan rakyat untuk turut berperan aktif dalam menyuarakan Gerakan Anti Korupsi.

 

Siaran Pers, Federasi Serikat Buruh Persatuan Indonesia (FSBPI-KPBI), Rabu, 9 Desember 2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.