Ini Kronologi Aksi Teror pada Buruh KASBI

Foto aksi teror di KASBI, 17 Februari 2020

Buruh.co, Jakarta – Sekitar 15 orang yang tampak berumur 15-17 tahun pada Senin, 17 Februari 2020, melakukan aksi unjuk rasa di depan Sekretariat Konfederasi KASBI di Cipinang, Jakarta Timur. Tidak seperti aksi unjuk rasa pada umumnya, aksi yang dilakukan tanpa surat pemberitahuan ini tampak intimidatif dengan ancaman desakan pembubaran dan aksi pembakaran ban. Ketua Umum KASBI Nining Elitos melihat aksi ini merupakan buntut dari penolakan KASBI bersama Gerakan Buruh Bersama Rakyat dan Fraksi Rakyat Indonesia untuk menolak omnibus law RUU Cilaka. Berikut Kronologi Lengkapnya:

Baca juga: Aksi Teror ke KASBI tak Surutkan Perlawanan pada Omnibus Law RUU Cilaka

Bacaan Lainnya

Pukul 09.41 wib, Sekjend KASBI Sunarno mendapatkan panggilan telpon dari nomor yang tidak di kenal. Penelpon menyampaikan bahwa nanti siang akan ada giat aksi demo di depan kantor Sekretariat KASBI. Saat di tanyakan siapa nama dan dari organisasi apa yang akan melakukan aksi, penelpon tidak menjelaskan, dan hanya menyampaikan nati kita ketemu di kantor secretariat Kasbi aja.

Selanjutnya Sekjend KASBI menginformasikan perihal Aksi demo tersebut kepada kawan-kawan Pengurus Pusat Konfederasi KASBI, dan pengurus-pengurus SBA KASBI. Sebagian pengurus pusat KASBI mengecek apakah ada surat pemberitahuan aksi unjuk rasa di Polsek Pulogadung dan Polres Jaktim, namun setelah di konfirmasikan ternyata tidak ada pemberitahuan aksi tersebut.

Sekitar pukul 10.30 wib sekelompok orang tidak di kenal sekitar 15 orang masih ABG, dan sekitar 4 orang dewasa mendatangi secretariat Konfederasi KASBI Cipinang kebembem Jakarta Timur. Mereka membawa Ban Bekas dan membakarnya tepat di depan gerbang Sekretariat KASBI, selain itu mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan “TOLAK KEPENTINGAN ASING”. Kemudian mereka melakukan orasi. Dalam orasinya orator menyebutkan bahwa mereka adalah kelompok masyarakat pendukung Omnibus Law, orator menuduh KASBI sebagai antek Asing yang menolak kebijakan Omnibu Law, orator menuntut Nining Elitos Ketua Umum Konfederasi KASBI untuk tidak jadi provokator penolakan omnibus law dan jangan menghadang kebijakan omnibus law, orator juga menuntut agar Konfederasi KASBI di bubarkan, dan menuntut Kemenkumham mencabut SK pencatatannya.

Saat Aksi Demo berlangsung, di secretariat KASBI ada 1 orang yang standby dan sempat merekam dan memfoto aksi demo tersebut (Sdr Darto), setelah sebelumnya beberapa pengurus KASBI berangkat ke Disnaker Jakarta Utara.

Sekitar pukul 10.40 wib, pendemo membubarkan diri, menurut orator mereka akan melanjutkan aksinya di kantor Kemenkumham. Setelah itu beberapa pengurus Kasbi mengecek ke kantor kemenkumham, tapi tidak ada para pendemo tersebut.

Demikian kronologis ini di buat dengan sebenar-benarnya.

Jakarta, 17 Februari 2020

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

1 Komentar