Gerakan Buruh, Mahasiswa, dan Petani Serukan Perbaikan BUMN dan Dukung Long March Buruh AMT Pertamina 

Long March Zombi
Keterangan foto:
Baris ke 2 ki-ka. Adi Wibowo (staf kampanye KPA), Nuratmon (Ketua AMT), Damar Panca (Sekjen KPBI), Jumisih (Waketum KPBI), Rudi HB Dhaman (Ketua GSBI), Nunung Lestari (Ketua SMI)

Berbagai elemen gerakan buruh, petani, mahasiswa, dan masyarakat sipil mendukung gerakan untuk “Gugat Negara, Selamatkan BUMN.” Gerakan protes ini akan menggunakan cara long march dari Bandung hingga Jakarta. Sebanyak 50 buruh Awak Mobil Tangki Pertamina akan melakukan long march mulai 13 Oktober 2017.Buruh tersebut mewakili setidaknya 1095 buruh AMT yang menjadi korban PHK illegal PT.Pertamina Patra Niaga dan PT.Elnusa Petrofin. “PHK muncul setelah ada nota pemeriksaan yang menyebutkan kami seharusnya menjadi karyawan tetap,” ungkat Ketua AMT Plumpang Nuratmo. Sebelumnya, Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian ESDM tidak kunjung menuntaskan persoalan yang menahun di kedua anak perusahaan Pertamina tersebut.

Wakil Ketua Umum KPBI Jumisih melihat BUMN tidak lagi berfungsi untuk menyejahterakan bangsa. “Buruh tidak mendapat hak untuk memenuhi kesejahteraan keluarga anaknya. BUMN seharusnya dikelola dengan baik oleh pemerintah untuk menyejahterakan rakyat,” ungkapnya pada acara konferensi pers di LBH Jakarta, Selasa, 10 Oktober 2017.

Bacaan Lainnya

Staf Kampanye Konsorsium Pembaharuan Agraria Adi Wibowo membenarkan pernyataan tersebut. Dalam kesempatan yang sama, ia menegaskan slogan “BUMN Hadir untuk Negeri” tidak memiliki dasar. “Tahun lalu keuntungan BUMN mencapai 202 triliun. Luar biasa. Ternyata banyak sekali pelanggaran, misalkan upah buruh AMT yang di bawah UMP. Berapa banyak masyarakat rugi karena BUMN mengejar laba itu?” ujarnya. Ia menyebutkan di sektor pertanian Perhutani dan PTPN banyak melakukan pelanggaran hukum yang merugikan rakyat untuk mengejar laba tersebut. Di antaranya adalah penyerbotan tanah milik petani.

Ketua Umum Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Nining Elitos menyampaikan dukungan organisasinya pada long march buruh AMT. Menurutnya, banyak yang harus dibenahi di BUMN. Ia menyebutkan KASBI memiliki anggota di BUMN mengalami permpasan hak atas kesejahteraan dan kepastian kerja. “Anggota kasbi ada di sektor Pertamina, Semen Gresik dan ada beberapa hal lain yang tidak jauh berbeda. Bahkan bekerja mengabdi 30 tahun tidak ada kepastian kerja apalagi kesejahteraan,” tegasnya dalam konferensi pers tersebut.

KASBI mendesak agar negara bertanggungjawab terhadap buruh-buruh di BUMN. Ia menyebutkan Jokowi sempat menjanjikan, “Upah Layak, Kerja Layak, dan Hidup Layak” bagi buruh. Namun, pelanggaran yang di perusahaan negara sendiri tak kunjung dituntaskan.

Dukungan berupa penyambutan juga ditegaskan oleh Gabungan Serikat Buruh Indonesia. “Saya dan teman-teman di GSBI menyampaikan dukungan perjuangan. Kawan-kawan GSBI akan mengkordinasikan anggota untuk menyambut dari Karawang, Bekasi, sampai Jakarta,” jelasnya. Menurutnya, aksi buruh AMT merupakan peringatan bahwa banyak penindasan di BUMN yang diduga menjadi sarang korupsi.

Sementara itu, Sekjen Politik Rakyat Budi Wardoyo menegaskan pembenahan BUMN tidak berarti harus menjadikannya swasta. “BUMN harus dibereskan supaya pro-rakyat, pro buruh demi kepentingan rakyat indoensia,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan long march ini akan diusahakan untuk bertemu dengan long march Surabaya-Jakarta oleh Ade Kenzo. Buruh dari FSPMI itu menuntut negara membenahi sistem jaminan sosial. “Buruh pertamina mengangkat persoalan pertamina dan bumn, ada buruh bekasi yang mengangkat hak rakyat menjadi gabungan buruh berjuang untuk rakyat, tidak hanya untuk dirinya sendiri,” ungkapnya.

Di lain sisi, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta Alghiffari Aqsa menegaskan kepolisian seharusnya tidak menghalang-halangi aksi long march tersebut. “Pasal 13 UU 9/1998 (tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat) menyatakan wajib polisi segera mengeluarkan surat tanda terima pemberitahuan. Kita berharap di aksi kawan-kawan ini tidak menghalangi aksi serikat buruh karena dilakukan sesuai undang-undang dan dilakukan secara damai,” terangnya.

Long March Zombi

Dukungan secara nyata juga dilakukan oleh kelompok-kelompok mahasiswa. Di antaranya adalah Federasi Mahasiswa Kerakyatan dan Serikat Mahasiswa Indonesia. Ketua SMI Nunung Lestari menyebutkan kawan-kawan mahasiswa terlibat di antaranya di Jakarta, Lampung, Serang, Banyuwangi, Malang, dan Bandung. Mereka terlibat menggalang dukungan berupa logistik dan memperluas isu.” Dengan hari ini kawan-kawan mahasiswa telribat penuh dalam kawan2 amt pertamina sekaligus suatu langkah awal kita untuk berjuang demi penghidupan yang lebih baik,” jelasnya.

Sebanyak 50 buruh dari 9 depot di berbagai penjuru Indonesia akan melakukan aksi long march mulai 13 Oktober 2017. Long March dari Jakarta itu mendesak negara membenahi pengelolaan BUMN.  Carut-marut di BUMN, salah satunya karena korupsi, mengakibatkan mewabahnya sistem kerja outsourcing. Padahal, sistem itu tidak memberikan kepastian pekerjaaan dan mengkebiri banyak hak-hak buruh seperti upah lembur, upah layak, dan hak untuk cuti. Berdasarkan perhitungan Federasi Buruh Transprotasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI-KPBI), PT.Pertamina Patra Niaga sendiri belum membayarkan sekitar Rp 160 miliar kekurangan upah lembur pada para buruh AMT.

Dalam long march itu, buruh AMT mengajukan 6 tuntutan berupa:

1. hapus kontrak dan outsourcing

2. Batalkan PHK dan angkat AMT jadi karyawan tetap,

3. berlakukan 8 jam kerja, hapus sistem performase, dan terapkan upah lembur

4. Bayar iuran BPJS crew AMT agar tidak ditolak rumah sakit

5. Bayarkan pesangon dan upah proses ke semua pensiunan crew AMT, CS, dan petugas Krani

6. Berikan hak cuti tahunan pada seluruh crew AMT

Para buruh akan melakukan long march dengan menggunakan kostum seperti zombie untuk menegaskan hukum yang sudah mati. Selain itu, kehidupan para buruh bak zombie yang sudah dihisap kerjanya dan alih-alih mendpat upah layak malah diganjar dengan PHK illegal.

Long March Jakarta Bandung

Aksi long march sepanjang sekitar 160 kilometer itu akan ditempuh selama sekitar tujuh hari. Rute yang akan dilalui adalah Bandung, Cimahi, Padalarang, Purwakarta, Karawang, Bekasi, dan Jakarta.

Siaran Pers oleh KPBI, KASBI, LBH Jakarta, Politik Rakyat, FMK, SMI, Perempuan Mahardhika, GSBI, KPA, dan SP Bank Permata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.