Mari kita pelajari sehimpun alasan penolakan RUU Cilaka: 1. Melegitimasi investasi perusak lingkungan, mengabaikan investasi […]
Headlines
Kategori: Analisa
Kadal Gurun, Ade Armando dan Rasisme
Denny Siregar adalah seorang buzzer yang cukup kondang. Popularitasnya di dunia maya terbilang tinggi. […]
Menyoal Kembali PP 78 dan Implikasinya
Berdasar Peraturan Pemerintah nomor 78/2015 (PP 78), pertumbuhan ekonomi dan inflasi secara nasional menjadi […]
Jalan Baru Bagi Seluruh Rakyat Tertindas Indonesia!
Dengan segala hormat saya sampaikan kepada seluruh kaum muda dan kalangan rakyat yang berlawan, […]
Mengapa Makin Gencar Upaya Meloloskan Aturan Hukum Anti Rakyat?
Ketika orang-orang berpuas dengan angka pemilih yang tinggi pada pemilu kemarin, rasanya kita bisa […]
Belajar dari Lika-liku Sejarah Revisi UU Ketenagakerjaan Pasca-Reformasi
Tiga bulan belakangan, buruh gempar dengan rencana revisi Undang-undang tentang Ketangakerjaan 13/2003 yang makin mengemuka. […]
Judicial Review dan Revisi UU Ketenagakerjaan Versi Pengusaha
Belakangan, isu revisi UU Ketenagakerjaan tengah berhembus kencang. Respon terkait isu revisi muncul sebagai […]
Gerakan Buruh sebagai Perjuangan Menuju Kesetaraan Radikal
Bahwa buruh tidak mau diperlakukan semena-mena oleh pemilik modal sekaligus aparatur negara adalah bukti kesetaraan sebagai sebuah titik tolak. Buruh yang memperjuangkan penyubjekan berangkat dengan relevansinya dengan konsep Kesetaraan Radikal ala Ranciere, pengandaian bahwa kesetaraan adalah hal yang sepatutnya diperjuangkan secara setia memberikan definisi terhadap gerakan tersebut menjadi lebih sempurna dalam menjaga perselisihan dengan negara serta pemilik modal sebagai verifikasi atas segala bentuk ketidak-setaraan.
Bersiaga Melawan Revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan
Layar pemilu belum lama dikerek turun. Siapa pemenang dan siapa pecundang sudah pula diumumkan. Drama […]
MELAWAN MITOS: MISKIN? KERJA DONG!
Sebenarnya, masih banyak “mitos” perkara kemiskinan ini. Tapi tanpa melihat mitos-mitos tadi, akan lebih sederhana jika kita melihat alasan sebenarnya. Puncak masalahnya lebih sederhana dari semua kata-kata motivator dan tokoh publik. Kepemilikan dan penimbunan sumber daya.
Tidak Ada Pos Lagi.
Tidak ada laman yang di load.