Buruh.co, Karawang – Solidaritas terhadap buruh Awak Mobil Tangki (AMT) Pertamina terus mengalir di berbagai daerah. Di Banyuwangi, Jawa Timur, solidaritas itu datang dari serikat pekerja dari sektor transportasi . Serikat Pekerja Sritanjung, tegas menyatakan dukungan pada buruh AMT Pertamina Patra Niaga.
Bertepatan dengan buka puasa, pengurus Serikat pekerja Sritanjung Banyuwangi hadir dan bersolidaritas dengan buruh AMT Pertamina yang sedang mogok kerja di depot Banyuwangi pada Senin, 19 Juni 2017. “Mogok kerja ini merupakan momentum bagi kami untuk menunjukkan solidaritas dan perasaan senasib dalam perjuangan,” ujar Irvan Nur Hidayat, ketua Serikat pekerja Sritanjung Banyuwangi. Irvan juga menyatakan bahwa secara bertahap, anggota Serikat pekerja Sritanjung Banyuwangi akan hadir memberikan dukungan secara bergantian.
Busyairi, salah satu pengurus AMT Pertamina dI depot Banyuwangi menyambut dukungan tersebut dengan suka cita. Menurut Busyairi, saling memberikan dukungan dalam perjuangan tentu akan memperkuat posisi tawar buruh dalam berjuang. “Kami memberikan apresiasi atas kehadiran kawan-kawan Sritanjung. Perjuangan tidak mengenal sekat organisasi,” kata Busyairi.
Solidaritas dari SP Sritanjung patut diacungi jempol terutama karena serikat itu sendiri tengah terlilit masalah. Saat ini, sebanyak 80 orang buruh yang bekerja perusahaan ASDP yang bernaung di bawah PT. Pelayaran Banyuwangi Sejati sudah lebihb dari setahun, perusahaan tidak menjalankan kewajiban dalam membayar upah, THR, BPJS dan hak normatif lainnya.
Serikat Pekerja Sritanjung sedang mendesak agar Pemda Banyuwangi sebagai pemilik 90% saham perusahaan bertanggung jawab. “Pak Anas, sebagai Bupati Banyuwangi seharusnya peduli dengan hal ini dan segera menyelesaikan masalah kami. Penanganan masalah ini, akan menunjukkan bahwa Bupati memang peduli dengan kesengsaraan rakyatnya,” tegas Irvan.