Bebaskan Buruh Maruti!

Polisi Membawa Buruh Maruti ke Tahanan (sumber:Hindus Times)

13 Anggota Serikat Buruh Maruti “Dipenjara Seumur Hidup” karena Perjuangan Pembentukan Serikat dan Penghapusan Sistem Kerja Kontrak.

Sebanyak 13 sudara kami “dipenjara seumur hidup” – termasuk 12 pengurus Serikat Buruh Maruti Suzuki. Pengadilan India memvoins mereka bersalah atas “pembunuhan” pada sore, 18 Maret. Empat buruh lainnnya juga dihukum lima tahun penjara. Empat belas buruh mendapat 3 tahun penjara, tapi mereka dibebaskan karena terlanjur dipenjara empat tahun. Kami tidak tahu siapa yang akan mengembalikan tahun-tahun yang hilang. Sebanyak 148 buruh dipenjara 4 tahun tanpa jaminan sejak 2012 dan 2.500 buruh sebelumnya di-PHK secara illegal dan terus menghadapi penindasan negara.

Bacaan Lainnya

Kami menolak vonis dan menolak ini sebagai “pengadilan objektif.” Dakwaan jaksa dan vonis berlandaskan pada saksi palsu, tidak ada bukti, dan murni kebencian kelas.Buruh tidak terlibat dalam kematian malang manajer pro-pekerja yang membantu pencatatan Serikat, MR. Avanish Kumar Dev. Pengacara membuktikan ini dengan meyakinkan dalam persidangan.

Konflik pada 18 Juli 2012 dimulai dengan seorang pengawas menyerang pekerja Dalit (kasta terbuang), Jiyalal . Jiyalal menjadi terdakwa utama dalam kasus in. Pengawas itu melakukan penghinaan kasta dan menskors Jiyalal. Seluruh bagian lain dari kasus ini merupakan konpirasi manajemen untuk memberangus Serikat, serangan pada Hak untuk Membentuk Serikat, dan serangan pada tuntutan-khususnya Hapus Sistem Buruh Kontrak. Tuntutan itu terus naik dan menjadi simbol perjuangan buruh.

Kasus hukum ini sebenarnya dimulai dari gaya represif pedas yang terus merorong ribuan pekerja setelah 18 Juli 2012 oleh persekongkolan dari manajemen, pemerintah, termasuk polisi, dan dinas tenaga kerja. Vonis ini diarahkan agar anti-buruh dan sangat dipengaruhi oleh kepentingan pengusaha, untuk “membuat contoh,” guna menebar ketakutan dan teror di antara semua buruh industri di India, khususnya di jalur Gurgaon hingga Neemrana di Haryana dan Rajasthan. Pertimbangan-pertimbangan dakwa – mirip dengan perintah Pengadilan Tinggi Chandigarh pada Mei 2013 ketika menolak jaminan bagi buruh – mendukung “hukuman mati” bagi buruh, berbicara tentang pentingnya memulihkan “kepercayaan” modal, dan inisiatif Perdana Menteri untuk mengundang investor global demi “Buatan India.” (“Buatan India” adalah slogan pemerintah untuk mendorong produksi bertempat di India (Pent)). Kepercayaan kapitalis asing dan dalam negeri ini tergantung pada satu hal: angkata kerja murah dan patuh, tanpa Serikat dan tuntutan kenaikan upah.

Dengan menyasar seluruh pengurus serikat, Perusahaan Raj ingin menyampaikan pesan bahwa gerakan buruh, Hak untuk Membentuk Serikat, dan aktivis serikat buruh dan HAM lainnya di India akan dengan gampang dilibas oleh kaitalis dan negara. Para pengurus serikat buruh diserang hanya karena mereka memimpin perjuangan melawan praktik eksploitasi buruh oleh manajemen di kantor dan mengibarkan perjuangan panjang yang abash untuk serikat buruh dan martabat sejatk 2011 bersama persatuan buruh kontrak dan permanen, mendesak penghapusan sistem kontrak, martabat di tempat kerja, dan mengakhiri praktik eksploitasi oleh manajemen. Par pengurus akhirnya mendaftarkan serikat kami pada 1 Maret 2012. Kebangkitan buruh ini tidak dapat diterima oleh manajemen dan mereka ingin menggilas serikat kami, khususnya setelah penyerahan Piagam Tuntutan pada April 2012 yang mendesak penghapusan sistem kontrak. Jadi, mereka berkonspirasi dan meningkatkan konflik pada 18 Juli 2012.

Perjuangan yang penuh kekuatan dan harapan itu memberi energi positif bagi buruh lainnya untuk memerangi eksploitasi serupa di kawasan industri dan tempat lain, dari Honda ke Rico ke Asti ke Shriram Pistons ke Daikin AC ke Bellsonica dan masih banyak lagi. Kebangkitan buruh secara kolektif itu perlu dilibas dan “diberi pelajaran” di mata kepentingan manajemen perusahaan. Konflik dan kasus penindasan gerakan buruh serupa terjadi dari Grazino Transmission Noiga, Regent Ceramics Puducherry, Pricol di Chennai dan sebagainya. Vonis represif pengadilan semakin terus bertambah. Dan maka, kawasan industri berubah menjadi Barak Polisi.

Pemerintah mengubah sengketa industrial dengan manajemen menjadi “Masalah Ketertiban dan Hukum,” untuk mempidanakan buruh yang melawan untuk hak-hak berserikat dan sistem kontrak. Kami mengutuk kriminalisasi buruh.

Kami tidak takut, tidak lelah dengan penindasan yang terus berlanjut. Hanya dengan terus menggenjot persatuan buruh lintas pembagian kontrak dan karyawan tetap, dan kebangkitan kelas yang idnepnden melawan serangan eksploitasi-penindasan rezim-perusahaan yang terus berlangsung, kami akan terus maju. Ratusan ribu buruh di kawasan industri sudah melakukan aksi solidaritas sejak 9 Maret dan 16 maret. Lebih dari seribu buruh di Haryana, Rajasthan, UP, Tamil Nadu melakukan mogok makan. Pada tanggal 18 setelah vonis, 30 ribu buruh di 5 pabrik Suzuki maruti melakukan mogok solidaritas “menghentikan kerja” meski manajemen mencoba menggilasnya seperti biasa dengan menekan para pekerja dan mengancam memotong upah 8 hari. Sejak 16 Maret, pelajar, berbagai buruh, aktivis ham dan organisasi demokratis melakukan protes di lebih 20 kota, dan aksi solidaritas di lebih 20 negara.

Pada 23 Maret, hari perang suci (pahlawan kemerdekaan India) Shaheed Bhagat Singh – Maruti Suzuki Mazdoor Sangh (MSMS), gabungan seluruh 6 pabrik Maruti Suzuki menyerukan “Chalo Manesar,” bagi ribuan buruh bersama-sama dan melakukan protes di Manesar. Kami mengajak semua kekuatan pro-buruh untuk bergabung dalam protes ini. Kami juga merasa perlu menggelar Hari Protes Nasional, kemungkinan 4 April. Dalam saat yang menentukan dan penting ini, kami mengajak semua buruh dan kekuatan pro-buruh berdiri membela tuntutan untuk membebaskan semua buruh, dan melancarkan perjuangan terus-menerus memastikan keadilan dan hak-hak buruh, dan menunjukan solidaritas dengan cara apapun yang memungkinkan.

 

23 Maret ko Chalo Manesar!

Bebaskan Buruh Maruti!

 

Akhiri Rezim Penindas-Penghisap di jalur industri!

 

Komite Buruh Provinsi

 

Serikat Buruh Maruti Suzuki Maruti

18 Maret 2017

Kontak: 7011865350 (Ramniwas), 9911258717 (Khusiram) atas nama PWC, MSWU

Email: marutiworkerstruggle@gmail.com

lihat: marutisuzukiworkersunion.wordpress.com untuk informasi terbaru

 

(Diterjemahkan Tim Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) dari https://marutisuzukiworkersunion.wordpress.com/2017/03/19/free-the-maruti-workers-13-maruti-union-members-given-life-sentence-for-struggling-for-union-formation-abolition-of-the-contract-worker-system/ )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.